Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Curug
DOI:
https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.30Keywords:
Nutrisi, Stunting, BalitaAbstract
Latar Belakang: Di dunia balita yang mengalami stunting sebanyak 150,8 juta atau 22,2%. (Global Nutrition Report, 2018). Indonesia merupakan Negara ke 5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting dan merupakan salah satu negara dengan triple ganda permasalahan gizi, salah satunya adalah stunting pada tahun 2013 angka stunting berada di angka 37,2 % dan pada tahun 2018 sebesar 30,8 %. (Riskesdas 2013 dan 2018). Walau mengalami penurunan dibanding 5 tahun sebelumnya akan tetapi angka tertebut masih terbilang cukup tinggi. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Metodologi Penelitian : Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Curug Kota Serang Provinsi Banten yang berjumlah 73 pada bulan Desember 2019.Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik simple random sampling. Hasil penelitian :Hasil penelitian statistik menggunakan chi-square diperoleh bahwa variabel berat badan lahir sebesar (0,004< ? (0,05), status ASI Eksklusif (0,005< ? (0,05), Kelengkapan imunisasi dasar (0,001 < ? (0,05), dan pengetahuan ibu tentang gizi (0,001 < ? (0,05), berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Saran :Diharapkan Perlu adanya program yang terintegrasi dan multisektoral untuk meningkatkan pengetahuan gizi ibu, pemberian imunisasi dasar lengkap dan pemberian ASI eksklusif serta perbaikan gizi pada ibu hamil agar dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal untuk menanggulangikejadian stunting pada balita.
References
Sediaoetama, A. . Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. (PT.Dian Rakyat, 2010).
Delemarre-van de Waal, H. A. Environmental factors influencing growth and pubertal development. Environ. Health Perspect. 101, 39–44 (1993).Sjahmien, M. (2003). Ilmu gizi jilid 2. Jakarta: PT Bharatara Niaga Media.
Suhardjo. (2003). Berbagai cara pendidikan gizi. Jakarta: Bumi Aksara.Lestariningsih, S. (2000). Gizi prima bayi dan balita: Seri ayah bunda. Jakarta: YayasanAspirasi Pemuda.
Ni’mah, Khoirun dan Nadhiroh, Siti Rahayu. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 13–19
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas). Jakarta: Balitbang Kemenkes RI; 2013. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaran program Indonesia sehat. Jakarta: Kemenkes RI; 2016.
Kusharisupeni. Growth faltering pada bayi di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Makara Kesehatan. 2002;6(1):25-8.
Direktorat Gizi Masyarakat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strateg. Kementeri. Kesehat. tahun 2015-2019 248 (2015). doi:351.077
Alrahmad, A. H., Miko, A., & Hadi, A.(2010). Kajian Stunting pada anakbalita ditinjau dari pemberian ASIekslusif, MP-ASI, status imunisasidan karakteristik keluarga di kotaBanda Aceh. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes RI Aceh, 1–13.https://doi.org/10.1103/PhysRevB.69.161303
Anisa, P. (2012). Faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita usia 25 – 60 bulan di kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Universitas Indonesia.
Anugraheni, H. S., & Kartasurya, M. I. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Journal of Nutririon College, 1(1), 30–37.
UNICEF. (2013). Improving child nutrition, theachievable imperative for global progress. NewYork: United Nations Children’s Fund.
UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi Oktober2012. Jakarta: UNICEF Indonesia.
WHO. (2014). WHA global nutrition targets 2025:Stunting policy brief. Geneva: World HealthOrganization.
Puskesmas Curug. 2018. Profil Kesehatan Puskemas Curug. 2018
Puskemas Curug. 2019. Data jumlah balita periode bulan Januari 2019 s/d November 2019. Puskesmas Curug
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.