Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di RSUD C Tahun 2014
DOI:
https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.37Keywords:
Preeklampsia, kehamilan, Ibu HamilAbstract
Preeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Di Indonesia KejadianPreeklampsia adalah penyebab kematian ibu tertinggi kedua setelah perdarahan dengan persentase 25%. Kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUD C tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 6 % dibandingkan pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklampsiapadaibuhamil di RSUD Cibinong tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang terdapat pada rekam medik dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Variabel dependen yang dipilih adalah preeklampsia.sedangkan variabel independen yang dipilih adalah faktor-faktor yang berhubungan (usiaibu, paritas, usia kehamilan, riwayat hipertensi dan pekerjaan). Analisa yang digunakan yaitu analisa data univariat dan bivariat menggunakan ujistatistik Chi-square dengan ? = 0,05 dan dengan penghitungan menggunakan Odds Rasio (OR). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian preeklampsia terbanyak adalah preeklampsia ringan sebesar 43orang (55,1%). Dari uji Chi-square didapatkan variabel yangada hubungan bermakna dengan kejadian preeklampsia antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,014, OR=3,649), paritas dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,040, OR = 3,026), usia kehamilan dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,029, OR = 3,158), riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,047, OR = 1,619), sedangkan pekerjaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam penelitian ini (p value = 0,411). Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan untuk memantau kehamilan dan mendeteksi secara dini adanya resiko dalam kehamilan, sehingga di harapkan adanya pengetahuan dalam pemeriksaan kehamilan. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklamsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia.
References
DepartemenKesehatan.2012.Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013. Bandung. p. 148
Dwi Astuti, Sri. 2013. Analisis Faktor Resiko Terjadinya Preeklampsia, Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 2 (2) : 41-55.
Heni, Amelia. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Cengkareng Tahun 2012.
Indriyani. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Preeklampsia/Eklampsia di RSUD Kardinah Kota Tegal tahun 2011.
Kurniati. 2011. Hubungan Pekerjaan dan Pendidikan dengan Kejadian Preklampsia Pada Ibu Hamil di RSIA Annisa Bogor tahun 2011.
Maharani. 2012. Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2012.
Manuaba, Ida BagusGede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :rinekacipta.
Novida. 2012. Hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di Puskesmas Banget ayu Semarang Tahun 2012. www.jurnal.unimus.ac.id/index/php/article/view/1079. diakses pada 25 Juni 2015 pukul 11.25 WIB.
Prawirohardjo, Sarwono, Prof, dr, SpOG, MPH. 2010.IlmuKebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rahmadani. 2012. Faktor Resiko Terjadinya Preeklampsia pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 (2) : 35-44
Retno, Yunita. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Preeklampsia di RS Marinir Cilandak Tahun 2010.
Rukiyah, Ai yeyeh. 2010.Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Trans Info Media.
Rukiyah, Ai Yeyeh.2010. Asuhan Kebidanan (1) Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari, Prof, dr, SpOG, MPH. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari, Prof, dr, SpOG, MPH. 2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saryono.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
SDKI. 2012. Data SDKI 2012 Angka Kematian Ibu, (http://sdki.bkkbn.go.id/AKI-AKB-2012) diakses pada 14 April 2015 pukul 11.40 WIB.
Sengkej, Junior. 2012. Kejadian Preeklampsia di RSUP DR. Kandou Manado Tahun 2012.www.ejournal.unsrat.ac.id/index.php/5029. diakses pada 25 Juni 2015 pukul 14.05 WIB.
Suparyanto. 2012. Pre-Eklamsi Kehamilan. Jurnal Terpadu Ilmu Kebidanan 2 (1) : 32-45.
Wiknjosastro. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi 1. Cet. 12.Jakarta :BinaPustaka.
Windaryani. 2011. Hubungan Paritas dengan Kejadian Preeklampsia di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2011, Skripsi.
WHO. 2010. Global Health Observatory data Maternal Mortality.www.who.int/gho/maternal_health/mortality/maternal/en. diakses pada 20 April 2015 pukul 16.00 WIB.
Wulandari. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Preeklampsia pada Kehamilan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2011
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.